»»  READMORE... Copyright : Galery Zone - : http://galeryzone.blogspot.com/2012/01/cara-mudah-membuat-read-more-di-blog.html#ixzz290EtbehT


2014 : Petruk (Harus) Jadi Raja!
Yudhistira ANM Massardi  ;   Pengamat Pendidikan
KOMPAS,  24 Desember 2013
  
TAHUN 2014 tahun politik. Maka, Petruk harus jadi raja. Sebagai wong cilik, sebagai pemilik suara rakyat (vox populi) yang adalah  pengejawantahan dari suara Tuhan (vox Dei), dalam demokrasi Petruk adalah rakyat yang mahakuasa.  Dialah yang menentukan siapa yang akan ditetapkannya sebagai penguasa, yang berhak atas mandat yang akan dititipkannya untuk masa lima tahun ke depan.

Dia akan melakukan evaluasi dan koreksi. Kelemahan, kekacauan, dan kebusukan rezim penguasa terdahulu harus dihukum berat: tidak dipilih lagi! Dalam pewayangan, Petruk salah satu dari—bersama Gareng dan Bagong)—punakawan, kelompok pengiring/penghibur/penasihat  para ksatria pimpinan Semar, yang diposisikan sebagai wakil kaum jelata.

Salah satu lakon carangan yang spektakuler dalam kisah wayang adalah ”Petruk Dadi Ratu” (”Petruk Jadi Raja”). Itu kisah revolusioner. Bukan kisah tentang si pungguk merindukan bulan atau katak hendak jadi lembu. Tatkala pemerintahan begitu lemahnya, dan pusaka negara yang begitu saktinya, Jamus Kalimasada, hilang dicuri Dewi Mustakaweni dari Kerajaan Imantaka, yang menyaru sebagai Gatotkaca, itu berarti kiamat sudah dekat. Untuk menyelamatkan negara dan bangsa, koreksi total harus dilakukan. Segera.

Ketika itu, Petruk ”terpanggil”. Setelah operasi perebutan kembali Jamus Kalimasada dilakukan, dan jimat sakti itu berada di tangannya, Petruk segera menaruhnya di atas kepalanya. Seketika itu juga energi kosmik-spiritual merasuk ke tubuhnya. Ia jadi sakti mandraguna. Bahkan, para dewa di Jonggring Salaka tak ada yang mampu mengalahkannya. Lelaki buruk rupa yang juga disebut Dawala dan Kanthong Bolong itu pun menobatkan diri sebagai raja di Keraton Lojitengara, bergelar Prabu Welgeduwelbeh. Raja dan dewa tunduk dan takluk kepadanya.

Paradigma Petruk

Revolusi yang dilakukan Petruk hanya semusim. Namun, koreksi yang dilakukannya tak hanya menimbulkan kehebohan hebat, melainkan juga mampu mengembalikan seluruh tatanan ke relnya yang benar. Para raja dan dewa mendapatkan pelajaran berharga.

Fenomena Jokowi-Ahok yang terpilih menjadi pimpinan Ibu Kota, kemudian menduduki peringkat tertinggi di semua jajak pendapat untuk calon presiden, sejenis fenomena ”Petruk Jadi Raja” yang revolusioner dan korektif tadi.
Para (calon) pemimpin di negeri ini seharusnya tak hanya belajar meniru langkah blusukan-nya, tetapi juga melihat seluruh paradigmanya. Terpilih dan teridolakannya Jokowi (-Ahok) adalah ekspresi dari perasaan rakyat yang secara fundamental telah terzalimi oleh kedua rezim pascareformasi. Rakyat sudah letih, bosan, dan benci melihat kinerja dan performa seluruh abdi rakyat dan abdi negara di lembaga-lembaga legislatif, yudikatif, dan eksekutif yang begitu bobrok dan tak becus. Rakyat sudah muak pada politik pencitraan yang dhaif, palsu, dan membodohi.

”Paradigma Petruk” adalah paradigma paradoks: kelindan antara dekonstruksi-parodi dan semangat antihero. Alhasil, cara-cara menjual diri para calon anggota legislatif ataupun calon presiden yang masih bertumpu pada gebyar iklan televisi, baliho, seremoni, dan pidato-pidato omong kosong, bukan hanya sudah basi dan menunjukkan sikap antiperubahan, juga langkah bunuh diri yang bodoh. Rakyat tidak akan memilih mereka, apalagi yang punya rekam jejak hitam di masa lalu yang belum lagi jauh. Rakyat hanya akan memilih para ”Petruk buruk muka” yang bersahaja dan kerja nyata.

Ya, rakyat yang sebelum ini— meminjam seloroh seorang teman—mendambakan datangnya Ratu Adil, tetapi yang muncul Ratu Atut; mendambakan Satria Piningit, tapi yang muncul Satria Bergitar, kini mendambakan seorang Petruk for president!  
»»  READMORE... Copyright : Galery Zone - : http://galeryzone.blogspot.com/2012/01/cara-mudah-membuat-read-more-di-blog.html#ixzz290EtbehT




URGENSI MANAJEMEN HUMAS DALAM MENINGKATKAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN

 











Ditulis sebagai salah satu syarat
untuk memenuhi Tugas Akhir Semester Mata Kuliah
Sistem Informasi Manajemen Pendidikan
Dosen Pengampuh:
1.      Dr. Nurpit Junus, MM
2.      Muhammad Nasir,Ssi.Mkom





Oleh

Linatul Mulaikah









KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS RIAU
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN
TAHUN 2012

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pendidikan4 adalah faktor essensial yang sangat menentukan kehidupan manusia. Melalui pendidikan, manusia belajar menghadapi segala problematika dalam hidup dan dapat memberikan dampak peningkatan kualitas hidup baik secara pribadi maupun masyarakat. Pendidikan juga diakui sebagai kekuatan yang dapat menentukan prestasi dan produktifitas seseorang. Dengan bantuan pendidikan, seseorang memahami dan menginterpretasikan lingkungan yang dihadapinya, sehingga ia mampu menciptakan karya yang gemilang dalam hidupnya atau dengan kata lain manusia dapat mencapai suatu peradaban dan kebudayaan yang tinggi.(Ali hasan dan Mukti Ali,2003)
Titik sentral semua sistem1 pendidikan, baik pendidikan formal, informal maupun non-formal, adalah hubungan manusiawi yang terbentuk antara pendidik dan peserta didik. Hubungan ini secara teknis bisa saja direduksi menjadi “ proses belajar- mengajar”, namun jelas proses belajar mengajar saja tidak dapat mencerminkan keseluruhan sistem pendidikan. Proses yang terjadi dalam pendidikan juga tidak dapat direduksi menjadi sekedar suatu proses transformasi22ilmu pengetahuan atau ketrampilan saja. Lebih lebih lagi, sistem pendidikan jelas tidak sekedar proses distribusi informasi2belaka. Tapi, proses belajar mengajar, transformasi pengetahuan serta distribusi informasi adalah beberapa elemen kunci dalam sistem pendidikan.Tujuan bersama semua proses dalam sistem pendidikan adalah perkembangan peradaban manusia di muka bumi.
Era informasi global yang kita hadapi pada hari ini memperlihatkan kecanggihan yang menakjubkan dalam penerapan teknologi komunikasi data6. Hal ini didukung oleh Attaran, (2001:3 ) yang mengatakan bahwa “ Information technology is so powerful a tool that it can actually create new process design “. Teknologi informasi merupakan suatu alat yang memiliki keunggulan dalam menciptakan desain proses yang baru sehingga terbentuklah sebuah tatanan “ masyarakat informasi “ sebagai output dari pemrosesan distribusi informasi yang diperoleh dari akses informasi yang sangat mudah.
Dengan berbekal USB flashdrive54 untuk menyimpan data dan  modem 17serta seperangkat komputer yang terdiri dari Hardware11 (perangkat keras yaitu input / output devices44 atau perangkat masukan dan keluaran yang terdiri dari keyboard dan printer,monitor, CPU) , software10 (perangkat lunak yang terdiri dari program sistem aplikasi,program utility,sistem operasi, bahasa pemrograman sebagai alat interface antara software dengan user )dan kita sebagai brainware16 ( pengguna ) yang lebih tepat disebut user  tanpa ada batas ruang dan waktu, semua informasi dari belahan dunia dapat kita peroleh dengan hitungan detik yang lebih dikenal dengan GIS (Global Information System)33.Berbagai inovasi dalam bidang pendidikanpun dapat dirasakan manfaatnya sebagai sarana penunjang sistem pendidikan untuk meningkatkan kualitas interaksi langsung antara pendidik dan anak-didik.PC13 dan Desktop14 dengan fitur fitur5 yang ada adalah piranti komputasi yang sudah familiar bagi anak didik sehingga  TIK  dan multimedia45 menjadi pelajaran yang wajib dikenalkan pada anak didik. Sistem LAN51 dan WAN52 dalam pemasangan network42pada lembaga pendidikan menjadi kelengkapan fasilitas di setiap sekolah.
Dengan sedikit rekayasa ulang58  program komputer menjadi edu games dapat dipakai untuk media pembelajaran seperti pengenalan anak terhadap e-learning34, e-commerce35 extranet37, intranet36 dan guru pun dapat menjelaskan mengenai kegunaan e- KTP sampai masalah cyber crime yang dilakukan oleh hacker53 yang mampu membobol data security 57  sebuah instansi dan membuka kode rekening seseorang yang merupakan hak privasi 60 sudah bukan informasi baru lagi bagi anak didik .
Amanat Undang undang sisdiknas tahun 2003 tentang tujuan pendidikan nasional adalah untuk “..mencerdaskan kehidupan bangsa “ sejalan dengan Undang Undang nomor 22 Tahun 1999 tentang otonomi daerah secara langsung berpengaruh terhadap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pendidikan.Jika sebelumnya manajemen pendidikan merupakan wewenang pusat dengan paradigma top down atau sentralistik, maka sekarang bergeser pada pemerintah daerah kota dan kabupaten dengan paradigma bottom up atau desentralistik dalam wujud pemberdayaan sekolah.(Mulyasa: 2005 )
Untuk kepentingan itulah diperlukan paradigma baru manajemen pendidikan dimana berbagai pihak menganalisis dan melihat perlunya diterapkan manajemen berbasis sekolah yang memberikan otonomi seluas luasnya pada sekolah dan pelibatan masyarakat dalam kerangka kebijakan pendidikan nasional.(Mulyasa:2005)
Salah satu aspek penting dalam manajemen berbasis sekolah adalah partisipasi masyarakat dan orang tua peserta didik dalam pembuatan keputusan.Dengan demikian masyarakat dapat lebih memahami serta mengawasi dan membantu sekolah dalam pengelolaan termasuk kegiatan pembelajaran.
Faktanya dalam lembaga pendidikan saat ini, partisipasi masyarakat dalam pengembangan dan pelaksanaan program sekolah masih relatif rendah. Masyarakat belum begitu menyadari bahwa tugas dan tanggung jawab pendidikan anak adalah juga tanggung jawab masyarakat disamping sekolah dan pemerintah.
Hubungan masyarakat dan lembaga pendidikan merupakan sarana yang sangat berperan dalam membina serta mengembangkan pertumbuhan pribadi peserta didik di sekolah. Masyarakat dan lembaga pendidikan memiliki hubungan yang sangat erat dalam mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Sebaliknya lembaga pendidikan juga harus menunjang pencapaian tujuan atau pemenuhan kebutuhan masyarakat dibidang pendidikan.
Muhammad Noor Syam (1986:199) dalam bukunya Filsafat Pendidikan Pancasila mengungkapkan bahwa hubungan masyarakat dengan pendidikan sangat bersifat korelatif, bahkan seperti ayam dengan telornya. Masyarakat maju karena pendidikan dan pendidikan yang maju hanya akan ditemukan dalam masyarakat yang maju pula sehingga keterlibatan masyarakat mempunyai peran yang cukup besar bagi perkembangan suatu lembaga pendidikan. Sebuah sekolah bisa dikatakan bermutu dan sukses jika mendapat kepercayaan dari masyarakat, karena bagaimanapun juga pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara orang tua, sekolah dan masyarakat.
Begitu besarnya pengaruh masyarakat terhadap sebuah lembaga pendidikan sehingga penting bagi setiap organisasi atau lembaga pendidikan untuk meningkatkan kerjasama yang baik dengan masyarakatnya terutama menyelesaikan isu isu yang timbul serta mencari solusi2 bersama  sehingga keberhasilan dan eksistensi lembaga bisa bertahan ditengah masyarakat.
Menurut Edwar I.Bernays seorang pelopor humas di Amerika serikat dalam bukunya Public Relation ( 1952 ) yang dikutip oleh Hamdan Adnan, Hafid cengara mengatakan 3 aspek hubungan masyarakat yaitu memberi informasi kepada masyarakat, mengajak masyarakat untuk mengubah sikap dan perilaku mereka dan memerlukan usaha untuk menyatukan sikap dan tindakan satu lembaga atau organisasi dengan publiknya, atau sebaliknya dalam kamus terkenal “ Webster International Dictionary “ dijelaskan bahwa praktek hubungan masyarakat untuk promosi, membina hubungan baik antara kelompok individu dengan publik tertentu atau masyarakat umum melalui penyebaran informasi yang mudah difahami, saling pengertian dan hubungan baik yang dicapai antara individu, organisasi, instansi dengan publik mereka, menggunakan methode untuk mencapai hubungan yang baik, ilmu pengetahuan untuk menjalin hubungan baik dan saling menguntungkan tenaga trampil untuk melaksanakan pekerjaan.
Sanafiah faisal mengemukakan bahwa hubungan antara sekolah dengan masyarakat bisa dilihat dari dua segi , yaitu :
1.      Sekolah sebagai partner masyarakat didalam melaksanakan fungsi pendidikan. Dalam konteks ini, berarti keduanya yaitu sekolah dan masyarakat dilihat sebagai pusat pusat pendidikan yang potensial, dan mempunyai hubungan fungsional.
2.      Sekolah sebagai prosedur yang melayani pesan pesan pendidikan dari masyarakat lingkungannya. Berdasarkan hal ini, berarti antara masyarakat dengan sekolah memiliki ikatan hubungan rasional berdasarkan kepentingan di kedua belah pihak.

Dengan mengadakan kontak hubungan dengan masyarakat akan memudahkan lembaga pendidikan itu menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi di lingkungannya. Lembaga pendidikan lebih mudah menempatkan dirinya di masyarakat dan dapat diterima sebagai bagian dari milik warga masyarakat. (Made Pidarta:1988)
Mc Elreath mengemukakan : “ Manajemen PR berarti melakukan poenelitian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi terhadap berbagai kegiatan komunikasi yang disponsori oleh organisasi. Bentuk kegiatan komunikasi dapat berupa penerbitan brosur, pertemuan kelompok kecil sampai pada kegiatan yang sangat kompleks seperti konferensi pers dengan menggunakan satelit  18“.
Melihat pentingnya aspek hubungan masyarakat ini maka keberadaan Public Relation dalam suatu organisasi difungsikan untuk menunjang fungsi fungsi manajemen sebuah lembaga untuk mencapai tujuan bersama. Adanya berbagai kemajuan telah mengakibatkan terjadinya pembaruan dalam masyarakat,cara hidup masyarakat yang semakin modern dan semakin terspesialisasi dalam bidang bidang tertentu, semakin mempengaruhi fungsi tersebut. Kondisi diatas jelas memerlukan keahlian khusus dibidang PR. Praktisi PR dituntut kemampuannya untuk mengkoordinasi, mengelola pemanfaatan sumber daya organisasi untuk penyelenggaraan komunikasi 2 arah antara organisasi dan publiknya.Dari pernyataan tersebut manajemen Public Relation difahami sebagai bentuk pengelolaan PR dengan menerapkan fungsi fungsi manajemen yaitu dengan menjalankan penelitian, perencanaan, evaluasi terhadap program yang dijalankan.
Terjalinnya hubungan yang harmonis antara lembaga pendidikan dengan masyarakat diharapkan dapat mewujudkan sekolah yang bermutu dan terpercaya.  Tidak hanya sebatas memberikan bantuan finansial tetapi masyarakat terlibat langsung dalam merencanakan dan mengembangkan program program sekolah.
1.2. Rumusan Masalah
Adapun Rumusan masalahnya adalah belum optimalnya lembaga pendidikan menjalankan manajemen Hubungan masyarakat sebagai strategi meningkatkan eksistensi lembaga.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Manajemen Humas
Berbicara mengenai hubungan masyarakat pasti kita tertuju pada hal yang berhubungan dengan komunikasi, konferensi pers, informasi public relation.Humas secara sederhana dapat diartikan sebagai proses penyampaian berita dari seseorang ke orang lain. Sampai sekarang, Humas mengalami multi tafsir karena banyak orang menafsirkan berbeda dan kebanyakan mendefinisikan sesuai dengan cara mereka mempraktekkannya.Menurut kamus Fund and Wagnel; pengertian humas adalah segenap kegiatan dan teknik yang digunakan organisasi atau individu untuk menciptakan atau memelihara suatu sikap dan tanggapan yang baik dari pihak luar terhadap keberadaan aktifitasnya.Pengertian Humas dalam pendidikan adalah Rangkaian pengelolaan yang berkaitan dengan kegiatan hubungan lembaga pendidikan dengan masyarakat (orang tua murid ) yang dimaksudkan untuk menunjang proses belajar mengajar di lembaga pendidikan bersangkutan ( Anggoro,2001).Adapun Kasali (2005: 15 ) menyatakan bahwa Public Relation sebagai suatu fungsi strategis dalam manajemen yang melakukan komunikasi untuk menimbulkan pemahaman dan penerimaan dari publik.
Berdasarkan definisi diatas, pengertian humas secara umum adalah fungsi yang khas antara organisasi dengan publiknya, dengan kata lain antara lembaga pendidikan dengan warga di dalam ( guru, karyawan, siswa) dan warga dari luar (wali siswa, masyarakat, institusi luar, partner sekolah ). Dalam konteks ini jelas bahwa humas atau Public Relation (PR) adalah termasuk salah satu elemen penting dalam suatu organisasi kelompok ataupun secara individu. Adapun pengertian manajemen humas adalah suatu proses dalam menangani perencanaan, pengorganisasian, mengkomunikasikan serta pengkoordinasian yang secara serius dan rasional dalam upaya pencapaian tujuan bersama dari organisasi atau lembaga yang diwakilinya.Untuk merealisasikan itu semua banyak hal yang harus dilakukan oleh humas dalam suatu lembaga pendidikan (Nasution,2006).
2.2              . Tugas Pokok Humas
Tugas pokok hubungan sekolah dengan masyarakat dalam pendidikan antara lain :
a.       Memberikan informasi dan menyampaikan ide atau gagasan kepada masyarakat atau pihak pihak lain yang membutuhkan.
b.      Membantu pemimpin sesuai dengan manajemen level26 yang ada karena tugas tugasnya tidak dapat langsung memberikan informasi kepada masyarakat atau pihak pihak yang memerlukan.
c.       Membantu pemimpin mempersiapkan bahan bahan tentang permasalahan dan informasi yang akan disampaikan atau yang menarik perhatian masyarakat pada saat itu.
d.      Melaporkan tentang pikiran pikiran yang berkembang dalam masyarakat tentang masalah pendidikan.
e.       Membantu kepala sekolah bagaimana usaha untuk memperoleh bantuan dan kerjasama dan networking42 dengan lembaga lain.
f.       Menyusun rencana bagaimana cara memperoleh bantuan untuk kemajuan pelaksanaan pendidikan (Suryosubroto:2004).
Prinsip hubungan sekolah dengan masyarakat dapat dibangun dengan cara mengembangkan hubungan hubungan baik antara lembaga/ organisasi dengan publik ekstern dalam rangka menanamkan pengertian serta motivasi dan partisipasi publik dalam rangka meningkatkan iklim pendapat/opini yang menguntungkan lembaga / organisasi.  (www.sman1sby.sch.id/newsite/index).

2.3. Tujuan Hubungan Sekolah dan Masyarakat  ( orang tua murid )
Mengenai tujuan hubungan sekolah dan masyarakat ( orang tua murid ), leslei merumuskan tujuan organisasi perkumpulan antara guru dan masyarakat ( orang tua murid  ) sebagai berikut :
1.      Untuk mengembangkan pengertian masyarakat ( orang tua murid ) tentang tujuan dan kegiatan pendidikan di sekolah.
2.      Untuk memperlihatkan bahwa rumah dan sekolah bekerjasama dalam rangka mencapai tujuan pendidikan anak di sekolah.
3.      Untuk memberi fasilitas pertukaran informasi antara orangtua dan guru yang kemudian mempunyai dampak terhadap pemecahan pendidikan anak.
4.      Perolehan opini masyarakat tentang sekolah dijadikan perencanaan untuk pertemuan dengan orang tua dalam rangka untuk kebutuhan murid murid.
5.      Untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan pribadi anak (indrafachrudi.1994)
Sedangkan menurut Mulyasa (2007:50), tujuan dari hubungan sekolah dengan masyarakat adalah : (1)memajukan kualitas pembelajaran dan pertumbuhan peserta didik; (2)memperkokoh tujuan serta meningkatkan kualitas hidup dan penghidupan masyarakat;dan (3)menggairahkan masyarakat untuk menjalin hubungan dengan sekolah.

2.4. Jenis Hubungan sekolah dan Masyarakat
Terdapat 3 jenis hubungan sekolah dan masyarakat , yaitu :
1.      Hubungan Edukatif, ialah hubungan kerja sama dalam hal mendidik murid, antara guru di sekolah dan orang tua di dalam keluarga. Adanya hubungan ini dimaksudkan agar tidak terjadi perbedaan prinsip atau bahkan pertentangan yang dapat mengakibatkan keragu raguan pendirian dan sikap pada diri anak.
2.       Hubungan Kultural, yaitu usaha kerja sama antara sekolah dan masyarakat yang memungkinkan adanya saling membina dan mengembangkan kebudayaan masyarakat tempat sekolah itu berada. Untuk itu diperlukan hubungan kerjasama antara kehidupan di sekolah dan kehidupan di masyarakat. Kegiatan kurikulum sekolah disesuaikan dengan kebutuhan dan tuntutan perkembangan masyarakat. Demikian pula tentang pemilihan bahan pengajaran dan metode metode pengajarannya.
3.      Hubungan Institusional, yaitu hubungan kerjasama antara sekolah dengan lembaga lembaga atau instansi resmi lain, baik swasta maupun pemerintah, seperti hubungan kerja sama antara sekolah satu dengan sekolah sekolah yang lainnya, kepala pemerintah setempat, ataupun perusahaan perusahaan negara, yang berkaitan dengan perbaikan dan perkembangan pendidikan pada umumnya (Purwanto Ngalim,2005)

Humas sebagai penghubung dari pihak sekolah dengan masyarakat harus selalu dipelihara dengan baik karena sekolah akan selalu berhubungan dengan masyarakat sebagai partner sekolah dalam mencapai keberhasilan dan peningkatan mutu sekolah di tengah masyarakat.Prestasi sekolah semakin tinggi  dimata masyarakat  jika sekolah mampu melahirkan peserta didik yang cerdas, berkepribadian dan mampu mengaplikasikan ilmu yang diperolehnya dalam memajukan masyarakat.
Sekolah harus selalu siap mengantarkan peserta didik terjun ke masyarakat dengan membekali peserta didik keterampilan – keterampilan baik intra maupun ekstra, pengetahuan aplikatifyang bisa dirasakan oleh masyarakat nantinya.
Jadi dapat ditarik garis merah secara general bahwa pengertian hubungan sekolah dengan masyarakat adalah rangkaian kegiatan organisasi atau instansi untuk menciptakan hubungan yang harmonis dengan masyarakat atau pihak pihak tertentu diluar organisasi tersebut, agar mendapatkan dukungan terhadap efisiensi dan efektifitas pelaksanaan kerja secara sadar dan sukarela.

2.5. Faktor Pendukung Hubungan Sekolah dengan masyarakat
Kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat bisa berjalan baik apabila didukung oleh beberapa faktor :
a.       Adanya program dan perencanaan yang sistematis
b.      Tersedia basis dokumentasi yang lengkap
c.       Tersedia tenaga ahli, terampil dan alat sarana serta dana yang memadai
d.      Kondisi organisasi sekolah yang memungkinkan untuk meningkatkan kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat.

2.6. Fungsi Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Fungsi pokok hubungan sekolah dengan masyarakat adalah menarik simpati masyarakat umumnya serta publik khususnya sehingga dapat meningkatkan relasi serta animo pada sekolah tersebut. Hal ini akan membantu sekolah mensukseskan program programnya , sehingga mampu mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan. Fungsi hubungan sekolah dengan masyarakat sebagai berikut :
a.       Mengatur hubungan sekolah dengan orang tua
b.      Memelihara hubungan baik dengan komite sekolah
c.       Memelihara dan mengembangkan hubungan sekolah dengan lembaga lembaga pemerintahan, swasta dan organisasi nasional.
d.      Memberi pengertian kepada masyarakat tentang fungsi sekolah melalui bermacam macam teknik komunikasi ( majalah, surat kabar , mendatangkan nara sumber )

2.7. Manfaat Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Manfaat Hubungan Sekolah dengan Masyarakat adalah menjadi salah satu strategi dalam meningkatkan kedekatan dan simpati masyarakat sehingga secara sadar dan sukarela mendukung sepenuhnya semua program sekolah sehingga menjadi alat kendali mutu bagi lembaga pendidikan sehingga akan tampak :
a.       Adanya saling pengertian antara sekolah dengan pihak luar
b.      Adanya kegiatan yang membantu karena mengetahui manfaat, arti dan pentingnya peranan masing masing.
c.       Adanya kerjasama yang erat dengan masing masing pihak dan merasa ikut bertanggung jawab atas suksesnya usaha pihak lain.
d.      Sekolah menjaga mutu dan layanan terhadap anak didik karena controlling dan Comunicating dengan semua pihak berjalan dengan baik.
2.8. Bentuk Operasional Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Rugh dan Bossert (1998:141) menyatakan bahwa masyarakat dan keluarga dapat diajak untuk berpartisipasi dalam masalah pendidikan atau berinteraksi dalam dua belas langkah berikut ini:
  1. Advocating enrollment and education benefits
  2. Ensuring regular students attendance and completion
  3. Constructing, repairing, and improving facilities
  4. Contributing in-kind labor, materials, land and funds
  5. Identifying and supporting local teacher candidates
  6. Making decisions about school location and schedules
  7. Monitoring and following up teacher and students attendance
  8. Forming education committees to manage schools
  9. Attending school meetings to know about children’s work
  10. Providing skill instruction to know about children’s work
  11. Helping children with studying
  12. Gathering more resources and solving problems through the education bureaucracy.
Bentuk riil tergantung pada inisiatif dan kreatifitas sekolah, kondisi dan situasi, budaya sekolah & masyarakat sekitar.
a.       Di Bidang Sarana Akademik
Tinggi rendahnya prestasi lulusan (kualitas maupun kuantitas ), penelitian, karya ilmiah ( lokal,nasional,internasional) jumlah dan tingkat kesarjanaan pendidiknya, sarana dan prasarana akademik termasuk laboratorium dan perpustakaan atau PSB, SB mutakhir serta teknologi instruksional yang mendukung PBM, termasuk ukuran prestasi dan prestisenya.
b.      Di Bidang Sarana Pendidikan
Gedung atau bangunan sekolah termasuk ruang belajar, ruang praktikum,kantor dan sebagainya beserta perabot atau mebeleur yang memadai akan memiliki daya tarik tersendiri bagi popularitas sekolah.
c.       Dibidang Sosial
Partisipasi sekolah dengan masyarakat sekitarnya, seperti kerja bakti, perayaan perayaan hari besar nasional atau keagamaan, santunan anak yatim sekitar sekolah,sanitasi dan sebagainya akan menambah kesan masyarakat sekitar akan kepedulian sekolah terhadap lingkungan sekitar sebagai anggota masyarakat yang senantiasa sadar lingkungan demi baktinya terhadap pembangunan masyarakat.
d.      Kegiatan Karya Wisata
Kegiatan karya wisata juga bisa dijadikan sarana hubungan sekolah dengan masyarakat, seperti membawa spanduk dan atribut sekolah sampai keluar daerah sehingga nama sekolah dapat dikenal luas sampai luar kota. Bahkan tertib sopan santun para siswanya diperjalanan akan mendapat kesan tersendiri dari masyarakat yang disinggahi dan dilaluinya.
e.       Kegiatan Olahraga dan kesenian
Kegiatan Porseni juga dapat menjadi sarana hubungan sekolah dengan masyarakat,misalnya dalam porseni dan lomba antar sekolah akan membawa keunggulan sekolah dan nama baik sekolah tersebut.
f.       Menyediakan Fasilitas sekolah untuk kepentingan masyarakat
Sepanjang tidak mengganggu kelancaran PBM, dan sebaliknya fasilitas yang ada di masyarakat sekitarnya dapat digunakan untuk kepentingan sekolah.
g.      Mengikut sertakan tokoh tokoh sentral di masyarakat pada kegiatan kurikuler dan ekstra  kurikuler sekolah, baik secara langsung maupun tidak langsung. Masih banyak lagi kegiatan operasional hubungan sekolah dengan masyarakat yang dikreasikan sesuai dengan situasi kondisi serta kemampuan pihak pihak lain.

2.9. Sifat Hubungan sekolah dengan Masyarakat
Pada dasarnya hubungan sekolah dengan masyarakat haruslah bersifat pedagogis, sosiologis dan produktif yang dapat mendatangkan manfaat untuk kemajuan sekolah. Secara rinci dapat dijelaskan di bawah ini :
a.     Hubungan timbal balik yang menghasilkan manfaat bagi kedua belah pihak
b.      Hubungan yang bersifat sukarela berdasarkan prinsip bahwa sekolah merupakan bagian yang tak terpisahkan ( integral ) dari masyarakat.
c.       Hubungan yang bersifat kontinyu atau berkesinambungan antara sekolah dengan masyarakat.
d.      Hubungan keluar sekolah guna menambah simpati masyarakat terhadap sekolah.
e.       Hubungan kedalam sekolah menambah keyakinan mempertebal pengertian para civitas akademika tentang segala pemilikan material dan immaterial sekolah.

2.10. Urgensi Humas  dalam meningkatkan mutu Lembaga Pendidikan
Hubungan sekolah dan masyarakat menjadi bagian manajemen yang harus mendapat perhatian khusus karena  mempunyai peran multitasking 29 berperan ganda karena : (1) merupakan suatu proses komunikasi antara sekolah dan masyarakat dengan tujuan meningkatkan pengertian anggota masyarakat tentang kebutuhan pendidikan dan (2)  mendorong minat dan kerjasama para anggota masyarakat dalam memperbaiki mutu dan kualitas sekolah karena masyarakat sebagai pengguna layanan pendidikan dan yang merasakan hasil dari output sebuah lembaga pendidikan. Alasan lain juga dikemukakan oleh Ngalim Purwanto (1995) dalam bukunya Administrasi dan supervisi Pendidikan yaitu :
1.      Sekolah adalah bagian integral dari masyarakat; ia bukan lembaga yang terpisah dari masyarakat.
2.      Hak hidup dan kelangsungan hidup sekolah bergantung pada masyarakat
3.      Sekolah adalah lembaga sosial yang berfungsi untuk melayani anggota anggota masyarakat dalam bidang pendidikan
4.      Sekolah juga lembaga Bisnis pendidikan yang harus mengedepankan mutu & layanan pada masyarakat
5.      Kemajuan sekolah dan kemajuan masyarakat saling berkorelasi; kedua duanya saling membutuhkan.
6.      Masyarakat adalah pemilik sekolah; sekolah ada karena masyarakat memerlukannya.

2.11. Teknik Teknik Hubungan Masyarakat dalam Lembaga Pendidikan
            Tanpa bantuan dari masyarakat, sebuah lembaga pendidikan tidak dapat berfungsi dengan baik dan tanpa adanya program yang baik maka sebuah lembaga pendidikan akan gagal mencapai tujuannya.Kepala sekolah sebagai CIO(Chief Information Officer) disebut juga CTO(Chief technology officers) adalah manajer puncak layanan informasi yang harus memanfaatkan humas dalam mengevaluasi kebutuhan masyarakat terkait dengan program program yang dilaksanakan di lembaga pendidikan serta mencari solusi yang tidak dapat diselesaikan dengan teknik komputasi41seperti menjaga image sekolah di masyarakat. Beberapa teknik dalam berhubungan dengan masyarakat di lembaga pendidikan antara lain :
1.      Laporan pada orang tua
2.      Majalah Sekolah
3.      Surat Kabar Sekolah
4.      Pameran Sekolah
5.      Open House
6.      Kunjungan Kerumah Murid
7.      Penjelasan yang diberikan oleh personel sekolah
8.      Gambaran sekolah melalui murid
9.      Laporan Tahunan
10.  Organisasi Perkumpulan Alumni Sekolah
11.  Kegiatan ekstra Kurikuler















BAB III
PENUTUP
3.1.KESIMPULAN
ü  Humas adalah rangkaian kegiatan organisasi/ instansi untuk menciptakan hubungan yang harmonis dengan masyarakat atau pihak pihak tertentu diluar organisasi tersebut, agar mendapatkan dukungan terhadap efisiensi dan efektifitas pelaksanaan kerja secara sadar dan sukarela.
ü  Humas yang efisien harus memperhatikan azas tertentu sebagai berikut :
1.      Obyektif dan resmi
2.      Organisasi yang tertib dan berdisiplin
3.      Informasi harus bersifat mendorong timbulnya keinginan untuk ikut berpartisipasi atau ikut memberikan dukungan secara wajar dari masyarakat. Karena itu informasi atau pemberitaan tidak sekedar dilihat dari kepentingan organisasi, tetapi juga dari pihak penerima informasi.
4.      Kontinuitas informasi
5.      Respon yang timbul di kalangan masyarakat umpan balik dari informasi yang disampaikan harus mendapat perhatian sepenuhnya. Respon masyarakat dapat berbentuk saran-saran, pendapat pendapat, kritik kritik,keluhan keluhan dan pernyataan pernyataan. Semua respon itu harus disaring agar dapat dipergunakan untuk memperbaiki kegiatan kegiatan dalam rangka mengendalikan mutu lembaga untuk memenuhi arahan masyarakat. Seorang pemimpin tidak boleh takut atau menghindar dari respon masyarakat, terutama yang bersifat kritik kritik. Berdasarkan respon masyarakat inilah seorang pemimpin organisasi / lembaga dapat memperoleh pengalaman pengalaman baru yang mungkin semua belum terfikirkan.
ü  Hubungan sekolah dan masyarakat menjadi bagian manajemen yang harus mendapat perhatian khusus karena  mempunyai peran multitasking 29 berperan ganda karena : (1) merupakan suatu proses komunikasi antara sekolah dan masyarakat dengan tujuan meningkatkan pengertian anggota masyarakat tentang kebutuhan pendidikan dan (2)  mendorong minat dan kerjasama para anggota masyarakat dalam memperbaiki mutu dan kualitas sekolah karena masyarakat sebagai pengguna layanan pendidikan dan yang merasakan hasil dari output sebuah lembaga pendidikan.
ü  Menurut Don Begin(1994) Public Relation dibedakan menjadi External Public Relation (humas keluar) dan Internal Public Relation ( humas ke dalam )

3.2.SARAN
1.      Lembaga Pendidikan lebih mengoptimalkan fungsi Manajemen Humas  dalam instansi masing masing karena bagian dari fungsi organisasi
2.      Hendaknya lembaga pendidikan mempelajari kebutuhan masyarakat  dan berusaha memberi layanan terbaik bagi masyarakat
3.      Lembaga pendidikan menetapkan standar mutu dan standar pelayanan minimal untuk di sosialisasikan kepada masyarakat sebagai Feedback bagi masyarakat.
















DAFTAR PUSTAKA

Ali Hasan dan Mukti ali, Kapita Selekta Pendidikan Islam, (jakarta: pedoman Ilmu Jaya, 2003)
E.Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional,(Bandung: Remaja Rosda Karya,2005),31
Hamdan Adnan, Hafid Cengara, Prinsip Prinsip Hubungan Masyarakat, (Surabaya: Usaha Nasional, 1996),15.
Hasbullah, Dasar Dasar Ilmu pendidikan, (jakarta:Raja Grafindo Persada, 2003),96.
IndraFachrudi,soekarto,1994.Bagaimana mengakrabkan Sekolah dengan orang tua Murid dan Masyarakat.Malang: IKIP
Made Pidarta, Manajemen Pendidikan Indonesia, (Jakarta: Bina Aksara,1988),193.
Mulyasa Endang.2007. Manajemen Berbasis Sekolah.Bandung.PT.Remaja Rosda karya
Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosda karya,2004),193
Purwanto.Ngalim.2005.Administrasi dan Supervisi Pendidikan,Bandung : PT.Remaja Rosdakarya.
Suryosubroto.2004.Manajemen Pendidikan Di Sekolah.Jakarta: PT.Rineka Cipta
Wahjosumidjo,Kepemimpinan Kepala Sekolah,(Jakarta: Remaja Grafindo Persada, 1999),331.

Regional Educational Development and Improvement Project (Redip). (2002, November): Interim Report 1. Jakarta.





»»  READMORE... Copyright : Galery Zone - : http://galeryzone.blogspot.com/2012/01/cara-mudah-membuat-read-more-di-blog.html#ixzz290EtbehT