19.00 -
Posted by LINATUL MULAIKAH -
0
komentar
Diposkan oleh
Budi Santoso
di
06.47
»» READMORE...
Copyright : Galery Zone - : http://galeryzone.blogspot.com/2012/01/cara-mudah-membuat-read-more-di-blog.html#ixzz290EtbehT
2014 : Petruk
(Harus) Jadi Raja!
Yudhistira ANM Massardi ; Pengamat Pendidikan
KOMPAS,
24 Desember 2013
TAHUN 2014 tahun politik. Maka,
Petruk harus jadi raja. Sebagai wong cilik, sebagai
pemilik suara rakyat (vox populi)
yang adalah pengejawantahan dari suara Tuhan (vox Dei), dalam demokrasi Petruk adalah rakyat yang mahakuasa.
Dialah yang menentukan siapa yang akan ditetapkannya sebagai penguasa,
yang berhak atas mandat yang akan dititipkannya untuk masa lima tahun ke
depan.
Dia akan melakukan evaluasi dan
koreksi. Kelemahan, kekacauan, dan kebusukan rezim penguasa terdahulu harus
dihukum berat: tidak dipilih lagi! Dalam pewayangan, Petruk salah satu
dari—bersama Gareng dan Bagong)—punakawan, kelompok pengiring/penghibur/penasihat
para ksatria pimpinan Semar, yang diposisikan sebagai wakil kaum jelata.
Salah satu lakon carangan yang
spektakuler dalam kisah wayang adalah ”Petruk Dadi Ratu” (”Petruk Jadi
Raja”). Itu kisah revolusioner. Bukan kisah tentang si pungguk merindukan
bulan atau katak hendak jadi lembu. Tatkala pemerintahan begitu lemahnya, dan
pusaka negara yang begitu saktinya, Jamus Kalimasada, hilang dicuri Dewi
Mustakaweni dari Kerajaan Imantaka, yang menyaru sebagai Gatotkaca, itu
berarti kiamat sudah dekat. Untuk menyelamatkan negara dan bangsa, koreksi
total harus dilakukan. Segera.
Ketika itu, Petruk ”terpanggil”.
Setelah operasi perebutan kembali Jamus Kalimasada dilakukan, dan jimat sakti
itu berada di tangannya, Petruk segera menaruhnya di atas kepalanya. Seketika
itu juga energi kosmik-spiritual merasuk ke tubuhnya. Ia jadi sakti
mandraguna. Bahkan, para dewa di Jonggring Salaka tak ada yang mampu
mengalahkannya. Lelaki buruk rupa yang juga disebut Dawala dan Kanthong
Bolong itu pun menobatkan diri sebagai raja di Keraton Lojitengara, bergelar
Prabu Welgeduwelbeh. Raja dan dewa tunduk dan takluk kepadanya.
Paradigma Petruk
Revolusi yang dilakukan Petruk
hanya semusim. Namun, koreksi yang dilakukannya tak hanya menimbulkan
kehebohan hebat, melainkan juga mampu mengembalikan seluruh tatanan ke relnya
yang benar. Para raja dan dewa mendapatkan pelajaran berharga.
Fenomena Jokowi-Ahok yang terpilih
menjadi pimpinan Ibu Kota, kemudian menduduki peringkat tertinggi di semua
jajak pendapat untuk calon presiden, sejenis fenomena ”Petruk Jadi Raja” yang
revolusioner dan korektif tadi.
Para (calon) pemimpin di
negeri ini seharusnya tak hanya belajar meniru langkah blusukan-nya,
tetapi juga melihat seluruh paradigmanya. Terpilih dan teridolakannya Jokowi
(-Ahok) adalah ekspresi dari perasaan rakyat yang secara fundamental telah
terzalimi oleh kedua rezim pascareformasi. Rakyat sudah letih, bosan, dan
benci melihat kinerja dan performa seluruh abdi rakyat dan abdi negara di
lembaga-lembaga legislatif, yudikatif, dan eksekutif yang begitu bobrok dan
tak becus. Rakyat sudah muak pada politik pencitraan yang dhaif, palsu, dan
membodohi.
”Paradigma Petruk” adalah
paradigma paradoks: kelindan antara dekonstruksi-parodi dan semangat
antihero. Alhasil, cara-cara menjual diri para calon anggota legislatif
ataupun calon presiden yang masih bertumpu pada gebyar iklan televisi,
baliho, seremoni, dan pidato-pidato omong kosong, bukan hanya sudah basi dan
menunjukkan sikap antiperubahan, juga langkah bunuh diri yang bodoh. Rakyat tidak
akan memilih mereka, apalagi yang punya rekam jejak hitam di masa lalu yang
belum lagi jauh. Rakyat hanya akan memilih para ”Petruk buruk muka” yang
bersahaja dan kerja nyata.
Ya, rakyat yang sebelum ini—
meminjam seloroh seorang teman—mendambakan datangnya Ratu Adil, tetapi yang
muncul Ratu Atut; mendambakan Satria Piningit, tapi yang muncul Satria
Bergitar, kini mendambakan seorang Petruk for
president! ●
|
09.41 -
Posted by LINATUL MULAIKAH -
0
komentar
»» READMORE...
Copyright : Galery Zone - : http://galeryzone.blogspot.com/2012/01/cara-mudah-membuat-read-more-di-blog.html#ixzz290EtbehT
URGENSI
MANAJEMEN HUMAS DALAM MENINGKATKAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN
Ditulis sebagai
salah satu syarat
untuk memenuhi
Tugas Akhir Semester Mata Kuliah
Sistem Informasi
Manajemen Pendidikan
Dosen Pengampuh:
1.
Dr. Nurpit Junus, MM
2.
Muhammad Nasir,Ssi.Mkom
Oleh
Linatul Mulaikah
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS RIAU
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN
TAHUN 2012
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pendidikan4
adalah faktor essensial yang sangat menentukan kehidupan manusia. Melalui
pendidikan, manusia belajar menghadapi segala problematika dalam hidup dan
dapat memberikan dampak peningkatan kualitas hidup baik secara pribadi maupun
masyarakat. Pendidikan juga diakui sebagai kekuatan yang dapat menentukan
prestasi dan produktifitas seseorang. Dengan bantuan pendidikan, seseorang
memahami dan menginterpretasikan lingkungan yang dihadapinya, sehingga ia mampu
menciptakan karya yang gemilang dalam hidupnya atau dengan kata lain manusia
dapat mencapai suatu peradaban dan kebudayaan yang tinggi.(Ali hasan dan Mukti
Ali,2003)
Titik
sentral semua sistem1 pendidikan, baik pendidikan formal, informal
maupun non-formal, adalah hubungan manusiawi yang terbentuk antara pendidik dan
peserta didik. Hubungan ini secara teknis bisa saja direduksi menjadi “ proses
belajar- mengajar”, namun jelas proses belajar mengajar saja tidak dapat
mencerminkan keseluruhan sistem pendidikan. Proses yang terjadi
dalam pendidikan juga tidak dapat direduksi menjadi sekedar suatu proses
transformasi22ilmu pengetahuan atau ketrampilan saja. Lebih lebih
lagi, sistem pendidikan jelas tidak sekedar proses distribusi informasi2belaka.
Tapi, proses belajar mengajar, transformasi pengetahuan serta distribusi
informasi adalah beberapa elemen kunci dalam sistem pendidikan.Tujuan bersama
semua proses dalam sistem pendidikan adalah perkembangan peradaban manusia di
muka bumi.
Era
informasi global yang kita hadapi pada hari ini memperlihatkan kecanggihan yang
menakjubkan dalam penerapan teknologi komunikasi data6. Hal ini
didukung oleh Attaran, (2001:3 ) yang mengatakan bahwa “ Information technology is so powerful a tool that it can actually
create new process design “. Teknologi informasi merupakan suatu alat yang
memiliki keunggulan dalam menciptakan desain proses yang baru sehingga
terbentuklah sebuah tatanan “ masyarakat informasi “ sebagai output dari
pemrosesan distribusi informasi yang diperoleh dari akses informasi yang sangat
mudah.
Dengan
berbekal USB flashdrive54 untuk menyimpan data dan modem
17serta seperangkat komputer yang terdiri dari Hardware11
(perangkat keras yaitu input / output devices44 atau perangkat
masukan dan keluaran yang terdiri dari keyboard dan printer,monitor, CPU) ,
software10 (perangkat lunak yang terdiri dari program sistem
aplikasi,program utility,sistem operasi, bahasa pemrograman sebagai alat
interface antara software dengan user )dan kita sebagai brainware16
( pengguna ) yang lebih tepat disebut user
tanpa ada batas ruang dan waktu,
semua informasi dari belahan dunia dapat kita peroleh dengan hitungan detik
yang lebih dikenal dengan GIS (Global
Information System)33.Berbagai inovasi dalam bidang
pendidikanpun dapat dirasakan manfaatnya sebagai sarana penunjang sistem
pendidikan untuk meningkatkan kualitas interaksi langsung antara pendidik dan
anak-didik.PC13 dan Desktop14 dengan fitur fitur5
yang ada adalah piranti komputasi yang sudah familiar bagi anak didik sehingga TIK dan
multimedia45 menjadi pelajaran yang wajib dikenalkan pada anak
didik. Sistem LAN51 dan WAN52 dalam pemasangan network42pada
lembaga pendidikan menjadi kelengkapan fasilitas di setiap sekolah.
Dengan
sedikit rekayasa ulang58
program komputer menjadi edu games dapat dipakai untuk media
pembelajaran seperti pengenalan anak terhadap e-learning34,
e-commerce35 extranet37, intranet36 dan guru
pun dapat menjelaskan mengenai kegunaan e- KTP sampai masalah cyber crime yang
dilakukan oleh hacker53 yang mampu membobol data security 57 sebuah instansi dan membuka kode
rekening seseorang yang merupakan hak privasi 60 sudah bukan
informasi baru lagi bagi anak didik .
Amanat
Undang undang sisdiknas tahun 2003 tentang tujuan pendidikan nasional adalah
untuk “..mencerdaskan kehidupan bangsa “ sejalan dengan Undang Undang nomor 22
Tahun 1999 tentang otonomi daerah secara langsung berpengaruh terhadap
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pendidikan.Jika sebelumnya manajemen
pendidikan merupakan wewenang pusat dengan paradigma top down atau
sentralistik, maka sekarang bergeser pada pemerintah daerah kota dan kabupaten
dengan paradigma bottom up atau desentralistik dalam wujud pemberdayaan
sekolah.(Mulyasa: 2005 )
Untuk
kepentingan itulah diperlukan paradigma baru manajemen pendidikan dimana
berbagai pihak menganalisis dan melihat perlunya diterapkan manajemen berbasis
sekolah yang memberikan otonomi seluas luasnya pada sekolah dan pelibatan
masyarakat dalam kerangka kebijakan pendidikan nasional.(Mulyasa:2005)
Salah
satu aspek penting dalam manajemen berbasis sekolah adalah partisipasi
masyarakat dan orang tua peserta didik dalam pembuatan keputusan.Dengan
demikian masyarakat dapat lebih memahami serta mengawasi dan membantu sekolah
dalam pengelolaan termasuk kegiatan pembelajaran.
Faktanya
dalam lembaga pendidikan saat ini, partisipasi masyarakat dalam pengembangan
dan pelaksanaan program sekolah masih relatif rendah. Masyarakat belum begitu
menyadari bahwa tugas dan tanggung jawab pendidikan anak adalah juga tanggung
jawab masyarakat disamping sekolah dan pemerintah.
Hubungan
masyarakat dan lembaga pendidikan merupakan sarana yang sangat berperan dalam
membina serta mengembangkan pertumbuhan pribadi peserta didik di sekolah.
Masyarakat dan lembaga pendidikan memiliki hubungan yang sangat erat dalam
mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Sebaliknya lembaga
pendidikan juga harus menunjang pencapaian tujuan atau pemenuhan kebutuhan
masyarakat dibidang pendidikan.
Muhammad
Noor Syam (1986:199) dalam bukunya Filsafat Pendidikan Pancasila mengungkapkan
bahwa hubungan masyarakat dengan pendidikan sangat bersifat korelatif, bahkan
seperti ayam dengan telornya. Masyarakat maju karena pendidikan dan pendidikan
yang maju hanya akan ditemukan dalam masyarakat yang maju pula sehingga keterlibatan
masyarakat mempunyai peran yang cukup besar bagi perkembangan suatu lembaga
pendidikan. Sebuah sekolah bisa dikatakan bermutu dan sukses jika mendapat
kepercayaan dari masyarakat, karena bagaimanapun juga pendidikan adalah
tanggung jawab bersama antara orang tua, sekolah dan masyarakat.
Begitu
besarnya pengaruh masyarakat terhadap sebuah lembaga pendidikan sehingga
penting bagi setiap organisasi atau lembaga pendidikan untuk meningkatkan
kerjasama yang baik dengan masyarakatnya terutama menyelesaikan isu isu yang
timbul serta mencari solusi2 bersama sehingga keberhasilan dan eksistensi
lembaga bisa bertahan ditengah masyarakat.
Menurut
Edwar I.Bernays seorang pelopor humas di Amerika serikat dalam bukunya Public
Relation ( 1952 ) yang dikutip oleh Hamdan Adnan, Hafid cengara mengatakan 3
aspek hubungan masyarakat yaitu memberi informasi kepada masyarakat, mengajak
masyarakat untuk mengubah sikap dan perilaku mereka dan memerlukan usaha untuk
menyatukan sikap dan tindakan satu lembaga atau organisasi dengan publiknya,
atau sebaliknya dalam kamus terkenal “ Webster International Dictionary “
dijelaskan bahwa praktek hubungan masyarakat untuk promosi, membina hubungan
baik antara kelompok individu dengan publik tertentu atau masyarakat umum
melalui penyebaran informasi yang mudah difahami, saling pengertian dan
hubungan baik yang dicapai antara individu, organisasi, instansi dengan publik
mereka, menggunakan methode untuk mencapai hubungan yang baik, ilmu pengetahuan
untuk menjalin hubungan baik dan saling menguntungkan tenaga trampil untuk
melaksanakan pekerjaan.
Sanafiah
faisal mengemukakan bahwa hubungan antara sekolah dengan masyarakat bisa
dilihat dari dua segi , yaitu :
1.
Sekolah
sebagai partner masyarakat didalam melaksanakan fungsi pendidikan. Dalam
konteks ini, berarti keduanya yaitu sekolah dan masyarakat dilihat sebagai
pusat pusat pendidikan yang potensial, dan mempunyai hubungan fungsional.
2.
Sekolah
sebagai prosedur yang melayani pesan pesan pendidikan dari masyarakat
lingkungannya. Berdasarkan hal ini, berarti antara masyarakat dengan sekolah
memiliki ikatan hubungan rasional berdasarkan kepentingan di kedua belah pihak.
Dengan
mengadakan kontak hubungan dengan masyarakat akan memudahkan lembaga pendidikan
itu menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi di lingkungannya. Lembaga
pendidikan lebih mudah menempatkan dirinya di masyarakat dan dapat diterima
sebagai bagian dari milik warga masyarakat. (Made Pidarta:1988)
Mc
Elreath mengemukakan : “ Manajemen PR berarti melakukan poenelitian,
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi terhadap berbagai kegiatan komunikasi
yang disponsori oleh organisasi. Bentuk kegiatan komunikasi dapat berupa
penerbitan brosur, pertemuan kelompok kecil sampai pada kegiatan yang sangat
kompleks seperti konferensi pers dengan menggunakan satelit 18“.
Melihat
pentingnya aspek hubungan masyarakat ini maka keberadaan Public Relation dalam suatu organisasi difungsikan untuk menunjang fungsi
fungsi manajemen sebuah lembaga untuk mencapai tujuan bersama. Adanya berbagai
kemajuan telah mengakibatkan terjadinya pembaruan dalam masyarakat,cara hidup
masyarakat yang semakin modern dan semakin terspesialisasi dalam bidang bidang
tertentu, semakin mempengaruhi fungsi tersebut. Kondisi diatas jelas memerlukan
keahlian khusus dibidang PR. Praktisi PR dituntut kemampuannya untuk
mengkoordinasi, mengelola pemanfaatan sumber daya organisasi untuk
penyelenggaraan komunikasi 2 arah antara organisasi dan publiknya.Dari
pernyataan tersebut manajemen Public
Relation difahami sebagai bentuk pengelolaan PR dengan menerapkan fungsi
fungsi manajemen yaitu dengan menjalankan penelitian, perencanaan, evaluasi
terhadap program yang dijalankan.
Terjalinnya
hubungan yang harmonis antara lembaga pendidikan dengan masyarakat diharapkan
dapat mewujudkan sekolah yang bermutu dan terpercaya. Tidak hanya sebatas memberikan bantuan
finansial tetapi masyarakat terlibat langsung dalam merencanakan dan
mengembangkan program program sekolah.
1.2. Rumusan Masalah
Adapun
Rumusan masalahnya adalah belum optimalnya lembaga pendidikan menjalankan
manajemen Hubungan masyarakat sebagai strategi meningkatkan eksistensi lembaga.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Pengertian Manajemen Humas
Berbicara
mengenai hubungan masyarakat pasti kita tertuju pada hal yang berhubungan
dengan komunikasi, konferensi pers, informasi public relation.Humas secara
sederhana dapat diartikan sebagai proses penyampaian berita dari seseorang ke
orang lain. Sampai sekarang, Humas mengalami multi tafsir karena banyak orang
menafsirkan berbeda dan kebanyakan mendefinisikan sesuai dengan cara mereka
mempraktekkannya.Menurut kamus Fund and Wagnel; pengertian humas adalah segenap
kegiatan dan teknik yang digunakan organisasi atau individu untuk menciptakan
atau memelihara suatu sikap dan tanggapan yang baik dari pihak luar terhadap
keberadaan aktifitasnya.Pengertian Humas dalam pendidikan adalah Rangkaian
pengelolaan yang berkaitan dengan kegiatan hubungan lembaga pendidikan dengan
masyarakat (orang tua murid ) yang dimaksudkan untuk menunjang proses belajar
mengajar di lembaga pendidikan bersangkutan ( Anggoro,2001).Adapun Kasali
(2005: 15 ) menyatakan bahwa Public
Relation sebagai suatu fungsi strategis dalam manajemen yang melakukan
komunikasi untuk menimbulkan pemahaman dan penerimaan dari publik.
Berdasarkan
definisi diatas, pengertian humas secara umum adalah fungsi yang khas antara
organisasi dengan publiknya, dengan kata lain antara lembaga pendidikan dengan
warga di dalam ( guru, karyawan, siswa) dan warga dari luar (wali siswa,
masyarakat, institusi luar, partner sekolah ). Dalam konteks ini jelas bahwa
humas atau Public Relation (PR)
adalah termasuk salah satu elemen penting dalam suatu organisasi kelompok
ataupun secara individu. Adapun pengertian manajemen humas adalah suatu proses
dalam menangani perencanaan, pengorganisasian, mengkomunikasikan serta
pengkoordinasian yang secara serius dan rasional dalam upaya pencapaian tujuan
bersama dari organisasi atau lembaga yang diwakilinya.Untuk merealisasikan itu
semua banyak hal yang harus dilakukan oleh humas dalam suatu lembaga pendidikan
(Nasution,2006).
2.2
.
Tugas Pokok Humas
Tugas
pokok hubungan sekolah dengan masyarakat dalam pendidikan antara lain :
a.
Memberikan
informasi dan menyampaikan ide atau gagasan kepada masyarakat atau pihak pihak
lain yang membutuhkan.
b. Membantu pemimpin sesuai dengan
manajemen level26 yang ada karena tugas tugasnya tidak dapat
langsung memberikan informasi kepada masyarakat atau pihak pihak yang
memerlukan.
c. Membantu pemimpin mempersiapkan
bahan bahan tentang permasalahan dan informasi yang akan disampaikan atau yang
menarik perhatian masyarakat pada saat itu.
d. Melaporkan tentang pikiran
pikiran yang berkembang dalam masyarakat tentang masalah pendidikan.
e. Membantu kepala sekolah bagaimana
usaha untuk memperoleh bantuan dan kerjasama dan networking42 dengan
lembaga lain.
f. Menyusun rencana bagaimana cara
memperoleh bantuan untuk kemajuan pelaksanaan pendidikan (Suryosubroto:2004).
Prinsip
hubungan sekolah dengan masyarakat dapat dibangun dengan cara mengembangkan
hubungan hubungan baik antara lembaga/ organisasi dengan publik ekstern dalam
rangka menanamkan pengertian serta motivasi dan partisipasi publik dalam rangka
meningkatkan iklim pendapat/opini yang menguntungkan lembaga / organisasi. (www.sman1sby.sch.id/newsite/index).
2.3.
Tujuan Hubungan Sekolah dan Masyarakat (
orang tua murid )
Mengenai
tujuan hubungan sekolah dan masyarakat ( orang tua murid ), leslei merumuskan
tujuan organisasi perkumpulan antara guru dan masyarakat ( orang tua murid ) sebagai berikut :
1.
Untuk
mengembangkan pengertian masyarakat ( orang tua murid ) tentang tujuan dan
kegiatan pendidikan di sekolah.
2. Untuk memperlihatkan bahwa rumah
dan sekolah bekerjasama dalam rangka mencapai tujuan pendidikan anak di
sekolah.
3. Untuk memberi fasilitas
pertukaran informasi antara orangtua dan guru yang kemudian mempunyai dampak
terhadap pemecahan pendidikan anak.
4. Perolehan opini masyarakat
tentang sekolah dijadikan perencanaan untuk pertemuan dengan orang tua dalam
rangka untuk kebutuhan murid murid.
5.
Untuk
membantu pertumbuhan dan perkembangan pribadi anak (indrafachrudi.1994)
Sedangkan
menurut Mulyasa (2007:50), tujuan dari hubungan sekolah dengan masyarakat adalah
: (1)memajukan kualitas pembelajaran dan pertumbuhan peserta didik;
(2)memperkokoh tujuan serta meningkatkan kualitas hidup dan penghidupan
masyarakat;dan (3)menggairahkan masyarakat untuk menjalin hubungan dengan
sekolah.
2.4.
Jenis Hubungan sekolah dan Masyarakat
Terdapat
3 jenis hubungan sekolah dan masyarakat , yaitu :
1.
Hubungan
Edukatif, ialah hubungan kerja sama dalam hal mendidik murid, antara guru di
sekolah dan orang tua di dalam keluarga. Adanya hubungan ini dimaksudkan agar
tidak terjadi perbedaan prinsip atau bahkan pertentangan yang dapat
mengakibatkan keragu raguan pendirian dan sikap pada diri anak.
2. Hubungan Kultural, yaitu usaha kerja sama
antara sekolah dan masyarakat yang memungkinkan adanya saling membina dan
mengembangkan kebudayaan masyarakat tempat sekolah itu berada. Untuk itu
diperlukan hubungan kerjasama antara kehidupan di sekolah dan kehidupan di
masyarakat. Kegiatan kurikulum sekolah disesuaikan dengan kebutuhan dan
tuntutan perkembangan masyarakat. Demikian pula tentang pemilihan bahan
pengajaran dan metode metode pengajarannya.
3. Hubungan Institusional, yaitu
hubungan kerjasama antara sekolah dengan lembaga lembaga atau instansi resmi
lain, baik swasta maupun pemerintah, seperti hubungan kerja sama antara sekolah
satu dengan sekolah sekolah yang lainnya, kepala pemerintah setempat, ataupun
perusahaan perusahaan negara, yang berkaitan dengan perbaikan dan perkembangan
pendidikan pada umumnya (Purwanto Ngalim,2005)
Humas sebagai
penghubung dari pihak sekolah dengan masyarakat harus selalu dipelihara dengan
baik karena sekolah akan selalu berhubungan dengan masyarakat sebagai partner sekolah
dalam mencapai keberhasilan dan peningkatan mutu sekolah di tengah masyarakat.Prestasi
sekolah semakin tinggi dimata
masyarakat jika sekolah mampu melahirkan
peserta didik yang cerdas, berkepribadian dan mampu mengaplikasikan ilmu yang
diperolehnya dalam memajukan masyarakat.
Sekolah harus selalu
siap mengantarkan peserta didik terjun ke masyarakat dengan membekali peserta
didik keterampilan – keterampilan baik intra maupun ekstra, pengetahuan
aplikatifyang bisa dirasakan oleh masyarakat nantinya.
Jadi dapat ditarik
garis merah secara general bahwa pengertian hubungan sekolah dengan masyarakat
adalah rangkaian kegiatan organisasi atau instansi untuk menciptakan hubungan
yang harmonis dengan masyarakat atau pihak pihak tertentu diluar organisasi tersebut,
agar mendapatkan dukungan terhadap efisiensi dan efektifitas pelaksanaan kerja
secara sadar dan sukarela.
2.5. Faktor Pendukung Hubungan
Sekolah dengan masyarakat
Kegiatan hubungan sekolah dengan
masyarakat bisa berjalan baik apabila didukung oleh beberapa faktor :
a.
Adanya
program dan perencanaan yang sistematis
b. Tersedia basis dokumentasi yang
lengkap
c. Tersedia tenaga ahli, terampil
dan alat sarana serta dana yang memadai
d.
Kondisi
organisasi sekolah yang memungkinkan untuk meningkatkan kegiatan hubungan
sekolah dengan masyarakat.
2.6.
Fungsi Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Fungsi pokok
hubungan sekolah dengan masyarakat adalah menarik simpati masyarakat umumnya
serta publik khususnya sehingga dapat meningkatkan relasi serta animo pada
sekolah tersebut. Hal ini akan membantu sekolah mensukseskan program programnya
, sehingga mampu mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan. Fungsi hubungan
sekolah dengan masyarakat sebagai berikut :
a.
Mengatur
hubungan sekolah dengan orang tua
b. Memelihara hubungan baik dengan
komite sekolah
c. Memelihara dan mengembangkan
hubungan sekolah dengan lembaga lembaga pemerintahan, swasta dan organisasi nasional.
d. Memberi pengertian kepada
masyarakat tentang fungsi sekolah melalui bermacam macam teknik komunikasi (
majalah, surat kabar , mendatangkan nara sumber )
2.7.
Manfaat Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Manfaat Hubungan Sekolah
dengan Masyarakat adalah menjadi salah satu strategi dalam meningkatkan
kedekatan dan simpati masyarakat sehingga secara sadar dan sukarela mendukung
sepenuhnya semua program sekolah sehingga menjadi alat kendali mutu bagi
lembaga pendidikan sehingga akan tampak :
a.
Adanya
saling pengertian antara sekolah dengan pihak luar
b. Adanya kegiatan yang membantu
karena mengetahui manfaat, arti dan pentingnya peranan masing masing.
c. Adanya kerjasama yang erat dengan
masing masing pihak dan merasa ikut bertanggung jawab atas suksesnya usaha
pihak lain.
d.
Sekolah
menjaga mutu dan layanan terhadap anak didik karena controlling dan Comunicating
dengan semua pihak berjalan dengan baik.
2.8.
Bentuk Operasional Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Rugh dan Bossert (1998:141) menyatakan
bahwa masyarakat dan keluarga dapat diajak untuk berpartisipasi dalam masalah
pendidikan atau berinteraksi dalam dua belas langkah berikut ini:
- Advocating enrollment and education benefits
- Ensuring regular students attendance and completion
- Constructing, repairing, and improving facilities
- Contributing in-kind labor, materials, land and funds
- Identifying and supporting local teacher candidates
- Making decisions about school location and schedules
- Monitoring and following up teacher and students attendance
- Forming education committees to manage schools
- Attending school meetings to know about children’s work
- Providing skill instruction to know about children’s work
- Helping children with studying
- Gathering more resources and solving problems through the education bureaucracy.
Bentuk
riil tergantung pada inisiatif dan kreatifitas sekolah, kondisi dan situasi,
budaya sekolah & masyarakat sekitar.
a.
Di
Bidang Sarana Akademik
Tinggi rendahnya prestasi lulusan
(kualitas maupun kuantitas ), penelitian, karya ilmiah (
lokal,nasional,internasional) jumlah dan tingkat kesarjanaan pendidiknya,
sarana dan prasarana akademik termasuk laboratorium dan perpustakaan atau PSB,
SB mutakhir serta teknologi instruksional yang mendukung PBM, termasuk ukuran
prestasi dan prestisenya.
b. Di Bidang Sarana Pendidikan
Gedung atau bangunan sekolah
termasuk ruang belajar, ruang praktikum,kantor dan sebagainya beserta perabot
atau mebeleur yang memadai akan memiliki daya tarik tersendiri bagi popularitas
sekolah.
c. Dibidang Sosial
Partisipasi sekolah dengan
masyarakat sekitarnya, seperti kerja bakti, perayaan perayaan hari besar
nasional atau keagamaan, santunan anak yatim sekitar sekolah,sanitasi dan
sebagainya akan menambah kesan masyarakat sekitar akan kepedulian sekolah
terhadap lingkungan sekitar sebagai anggota masyarakat yang senantiasa sadar
lingkungan demi baktinya terhadap pembangunan masyarakat.
d. Kegiatan Karya Wisata
Kegiatan karya wisata juga bisa
dijadikan sarana hubungan sekolah dengan masyarakat, seperti membawa spanduk
dan atribut sekolah sampai keluar daerah sehingga nama sekolah dapat dikenal
luas sampai luar kota. Bahkan tertib sopan santun para siswanya diperjalanan
akan mendapat kesan tersendiri dari masyarakat yang disinggahi dan dilaluinya.
e. Kegiatan Olahraga dan kesenian
Kegiatan Porseni juga dapat
menjadi sarana hubungan sekolah dengan masyarakat,misalnya dalam porseni dan
lomba antar sekolah akan membawa keunggulan sekolah dan nama baik sekolah
tersebut.
f. Menyediakan Fasilitas sekolah
untuk kepentingan masyarakat
Sepanjang tidak mengganggu
kelancaran PBM, dan sebaliknya fasilitas yang ada di masyarakat sekitarnya
dapat digunakan untuk kepentingan sekolah.
g. Mengikut sertakan tokoh tokoh
sentral di masyarakat pada kegiatan kurikuler dan ekstra kurikuler sekolah, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Masih banyak lagi kegiatan operasional hubungan sekolah
dengan masyarakat yang dikreasikan sesuai dengan situasi kondisi serta
kemampuan pihak pihak lain.
2.9.
Sifat Hubungan sekolah dengan Masyarakat
Pada
dasarnya hubungan sekolah dengan masyarakat haruslah bersifat pedagogis,
sosiologis dan produktif yang dapat mendatangkan manfaat untuk kemajuan
sekolah. Secara rinci dapat dijelaskan di bawah ini :
a. Hubungan timbal balik yang
menghasilkan manfaat bagi kedua belah pihak
b. Hubungan yang bersifat sukarela
berdasarkan prinsip bahwa sekolah merupakan bagian yang tak terpisahkan (
integral ) dari masyarakat.
c. Hubungan yang bersifat kontinyu
atau berkesinambungan antara sekolah dengan masyarakat.
d. Hubungan keluar sekolah guna menambah
simpati masyarakat terhadap sekolah.
e.
Hubungan
kedalam sekolah menambah keyakinan mempertebal pengertian para civitas
akademika tentang segala pemilikan material dan immaterial sekolah.
2.10. Urgensi
Humas dalam meningkatkan mutu Lembaga
Pendidikan
Hubungan sekolah dan masyarakat
menjadi bagian manajemen yang harus mendapat perhatian khusus karena mempunyai peran multitasking 29 berperan
ganda karena : (1) merupakan suatu proses komunikasi antara sekolah dan
masyarakat dengan tujuan meningkatkan pengertian anggota masyarakat tentang
kebutuhan pendidikan dan (2) mendorong
minat dan kerjasama para anggota masyarakat dalam memperbaiki mutu dan kualitas
sekolah karena masyarakat sebagai pengguna layanan pendidikan dan yang
merasakan hasil dari output sebuah lembaga pendidikan. Alasan lain juga
dikemukakan oleh Ngalim Purwanto (1995) dalam bukunya Administrasi dan
supervisi Pendidikan yaitu :
1. Sekolah adalah bagian integral
dari masyarakat; ia bukan lembaga yang terpisah dari masyarakat.
2. Hak hidup dan kelangsungan hidup
sekolah bergantung pada masyarakat
3. Sekolah adalah lembaga sosial
yang berfungsi untuk melayani anggota anggota masyarakat dalam bidang
pendidikan
4. Sekolah juga lembaga Bisnis
pendidikan yang harus mengedepankan mutu & layanan pada masyarakat
5. Kemajuan sekolah dan kemajuan
masyarakat saling berkorelasi; kedua duanya saling membutuhkan.
6. Masyarakat adalah pemilik
sekolah; sekolah ada karena masyarakat memerlukannya.
2.11. Teknik Teknik Hubungan
Masyarakat dalam Lembaga Pendidikan
Tanpa
bantuan dari masyarakat, sebuah lembaga pendidikan tidak dapat berfungsi dengan
baik dan tanpa adanya program yang baik maka sebuah lembaga pendidikan akan
gagal mencapai tujuannya.Kepala sekolah sebagai CIO(Chief Information Officer) disebut juga CTO(Chief technology officers) adalah manajer puncak layanan informasi
yang harus memanfaatkan humas dalam mengevaluasi kebutuhan masyarakat terkait
dengan program program yang dilaksanakan di lembaga pendidikan serta mencari
solusi yang tidak dapat diselesaikan dengan teknik komputasi41seperti
menjaga image sekolah di masyarakat. Beberapa teknik dalam berhubungan dengan
masyarakat di lembaga pendidikan antara lain :
1. Laporan pada orang tua
2. Majalah Sekolah
3. Surat Kabar Sekolah
4. Pameran Sekolah
5. Open House
6. Kunjungan Kerumah Murid
7. Penjelasan yang diberikan oleh
personel sekolah
8. Gambaran sekolah melalui murid
9. Laporan Tahunan
10. Organisasi Perkumpulan Alumni
Sekolah
11. Kegiatan ekstra Kurikuler
BAB III
PENUTUP
3.1.KESIMPULAN
ü Humas adalah rangkaian kegiatan
organisasi/ instansi untuk menciptakan hubungan yang harmonis dengan masyarakat
atau pihak pihak tertentu diluar organisasi tersebut, agar mendapatkan dukungan
terhadap efisiensi dan efektifitas pelaksanaan kerja secara sadar dan sukarela.
ü Humas yang efisien harus
memperhatikan azas tertentu sebagai berikut :
1. Obyektif dan resmi
2. Organisasi yang tertib dan
berdisiplin
3. Informasi harus bersifat
mendorong timbulnya keinginan untuk ikut berpartisipasi atau ikut memberikan
dukungan secara wajar dari masyarakat. Karena itu informasi atau pemberitaan
tidak sekedar dilihat dari kepentingan organisasi, tetapi juga dari pihak
penerima informasi.
4. Kontinuitas informasi
5. Respon yang timbul di kalangan
masyarakat umpan balik dari informasi yang disampaikan harus mendapat perhatian
sepenuhnya. Respon masyarakat dapat berbentuk saran-saran, pendapat pendapat,
kritik kritik,keluhan keluhan dan pernyataan pernyataan. Semua respon itu harus
disaring agar dapat dipergunakan untuk memperbaiki kegiatan kegiatan dalam
rangka mengendalikan mutu lembaga untuk memenuhi arahan masyarakat. Seorang
pemimpin tidak boleh takut atau menghindar dari respon masyarakat, terutama
yang bersifat kritik kritik. Berdasarkan respon masyarakat inilah seorang
pemimpin organisasi / lembaga dapat memperoleh pengalaman pengalaman baru yang
mungkin semua belum terfikirkan.
ü Hubungan sekolah dan masyarakat
menjadi bagian manajemen yang harus mendapat perhatian khusus karena mempunyai peran multitasking 29 berperan
ganda karena : (1) merupakan suatu proses komunikasi antara sekolah dan
masyarakat dengan tujuan meningkatkan pengertian anggota masyarakat tentang
kebutuhan pendidikan dan (2) mendorong
minat dan kerjasama para anggota masyarakat dalam memperbaiki mutu dan kualitas
sekolah karena masyarakat sebagai pengguna layanan pendidikan dan yang
merasakan hasil dari output sebuah lembaga pendidikan.
ü Menurut Don Begin(1994) Public
Relation dibedakan menjadi External Public Relation (humas keluar) dan Internal
Public Relation ( humas ke dalam )
3.2.SARAN
1.
Lembaga
Pendidikan lebih mengoptimalkan fungsi Manajemen Humas dalam instansi masing masing karena bagian
dari fungsi organisasi
2. Hendaknya lembaga pendidikan
mempelajari kebutuhan masyarakat dan
berusaha memberi layanan terbaik bagi masyarakat
3.
Lembaga
pendidikan menetapkan standar mutu dan standar pelayanan minimal untuk di
sosialisasikan kepada masyarakat sebagai Feedback bagi masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Ali
Hasan dan Mukti ali, Kapita Selekta Pendidikan
Islam, (jakarta: pedoman Ilmu Jaya, 2003)
E.Mulyasa,
Menjadi Kepala Sekolah Profesional,(Bandung:
Remaja Rosda Karya,2005),31
Hamdan
Adnan, Hafid Cengara, Prinsip Prinsip
Hubungan Masyarakat, (Surabaya: Usaha Nasional, 1996),15.
Hasbullah,
Dasar Dasar Ilmu pendidikan,
(jakarta:Raja Grafindo Persada, 2003),96.
IndraFachrudi,soekarto,1994.Bagaimana mengakrabkan Sekolah dengan orang
tua Murid dan Masyarakat.Malang: IKIP
Made
Pidarta, Manajemen Pendidikan Indonesia,
(Jakarta: Bina Aksara,1988),193.
Mulyasa
Endang.2007. Manajemen Berbasis Sekolah.Bandung.PT.Remaja
Rosda karya
Ngalim
Purwanto, Administrasi dan Supervisi
Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosda karya,2004),193
Purwanto.Ngalim.2005.Administrasi dan Supervisi Pendidikan,Bandung
: PT.Remaja Rosdakarya.
Suryosubroto.2004.Manajemen Pendidikan Di Sekolah.Jakarta:
PT.Rineka Cipta
Wahjosumidjo,Kepemimpinan Kepala Sekolah,(Jakarta:
Remaja Grafindo Persada, 1999),331.
Regional Educational Development and Improvement
Project (Redip). (2002, November): Interim Report 1. Jakarta.
- LINATUL MULAIKAH
- Perawang, Riau, Indonesia
- HIDUP BEGITU SINGKAT..SESEORANG TIDAK AKAN MENDAPATKAN SESUATU KECUALI YANG DIKERJAKANNYA.. BERGERAKLAH.. KARENA DIAM TIDAK AKAN MENGUBAH SEGALANYA..
Pengikut
Alhamdulillah Aku kenal Tarbiyah
!-end>!-my>
Arsip Blog
Diberdayakan oleh Blogger.